0 3 min 3 mths

embroideryisfree – Putra Mahkota Arab Saudi Pangeran Mohammed bin Salman (MBS) disebutkan sudah sampaikan ke beberapa anggota parlemen Amerika Serikat yang bertandang, jika dia takut dibunuh karena usahanya untuk menormalisasi jalinan dengan Israel.
Berdasar laporan Politico yang diedarkan di hari Rabu (14/8) waktu di tempat, yang mencuplik 3 orang yang dikasih pembimbingan mengenai pembicaraan itu, si putra mahkota memberikan indikasi jika dia tetap punya niat untuk maju terus dengan merajut jalinan dengan Israel, walaupun dia cemas hal tersebut bisa mengambil nyawanya.

Dalam pembicaraan dengan beberapa anggota parlemen AS itu, MBS disampaikan menyentuh mengenai pembunuhan presiden Mesir Anwar Sadat, yang ditembak mati oleh teroris di tahun 1981, 2 tahun sesudah dia tanda-tangani kesepakatan damai dengan Israel. MBS menanyakan ke musuh bicaranya mengenai apa yang sudah dilaksanakan AS membuat perlindungan Sadat sesudah persetujuan damai yang terpenting tersebut.

Putra Mahkota Saudi itu disebutkan sudah menyentuh dampak negatif pembunuhan saat menerangkan kenapa tiap persetujuan normalisasi di antara Saudi dan Israel harus meliputi “jalan yang betul ke arah negara Palestina,” suatu hal yang dengan terbuka dilawan oleh pemerintahan Israel sekarang ini.

“Langkah ia menjelaskannya ialah, ‘Orang Saudi benar-benar perduli mengenai ini, dan semua Timur tengah benar-benar perduli mengenai ini, dan saat kedudukan saya sebagai penjaga beberapa tempat suci Islam tidak aman bila saya tidak menangani permasalahan keadilan yang paling mendesak di teritori kita,'” kata seorang sumber yang ketahui pembicaraan itu, seperti d ikutip oleh Politico.

Meski begitu, laporan itu menjelaskan, MBS “nampaknya punya niat untuk capai persetujuan besar dengan AS dan Israel,” yang ia saksikan “penting untuk masa datang negaranya.”

Beberapa sumber di Konferensi AS menjelaskan jika kemungkinan untuk capai persetujuan normalisasi Israel-Saudi saat sebelum pilpres AS pada November kedepan nyaris tertutup, tidak ada waktu untuk Senat untuk meratifikasi elemen AS-Saudi dari persetujuan itu saat sebelum saat reses Senat.

Dalam kolomnya di Politico, yang ungkap mengenai pembicaraan itu, reporter senior masalah luar negeri media itu, Nahal Toosi, mengatakan jika si putra mahkota “menjelaskan jika hidupnya dalam bahaya untuk menggerakkan petinggi AS supaya tingkatkan penekanan pada Israel supaya runduk pada persetujuan yang dicintainya.”

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *