embroideryisfree.com – Satryo Soemantri Brodjonegoro lahir dari keluarga yang menekuni dunia pendidikan. Ia ialah anak dari Soemantri Brodjonegoro yang dulu pernah memegang sebagai Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Indonesia (1973), membidani lahirnya Institut Tehnologi Bandung (ITB) dan Rektor Kampus Indonesia (1964-1973).

Satryo ialah Ketua masa 2018-2023 dan Anggota Komisi Sektor Pengetahuan Eksperimen pada Sekolah tinggi Pengetahuan Pengetahuan Indonesia. Dia mendapat gelar Ph.D di bagian tehnik mesin dari University of California, Amerika Serikat dan gabung dengan Institut Tehnologi Bandung.

Sebagai periset, dia sudah keluarkan beragam karya tulis ilmiah capai lebih dari 99 publisitas. Dia sempat juga memegang sebagai Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi di tahun 1999-2007. Sekarang ini dia aktif sebagai dosen tamu di bagian tehnis mesin di Toyohashi University of Technology, Jepang dan ITB.

Pria kelahiran Delft, Belanda pada 5 Januari 1956 ini bukanlah nama asing di dunia pendidikan. Sepanjang dedikasinya di dunia pendidikan Indonesia, beliau sudah hadapi beragam permasalahan dan halangan dalam upayanya lebih memajukan pendidikan di Indonesia.

Satryo memegang Direktur Jendral Pendidikan Tinggi atau yang disebutkan juga Dirjen Dikti pada 199-2007. Satryo Soemantri Brodjonegoro sudah memberi kontributor yang cukup krusial untuk pendidikan Indonesia.

Di lain sisi dari dilema-dilema yang muncul pada saat kedudukannya sebagai Direktur Jendral Pendidikan Tinggi, Satryo Soemantri Brodjonegoro tidak stop berkreasi. Beliau gabung dengan team Japan International Cooperation Agen atau lebih dikenali nama JICA, dalam rencana gedung fakultas tehnik Kampus Hasanudin di Gowa.

Selainnya Satryo, dua saudaranya aktif di dunia pendidikan. Irsan Soemantri mengajarkan di ITB sementara saudara yang lain Bambang Brodjonegoro sebelumnya sempat memegang sebagai Dekan Fakultas EKonomi UI, Menteri Keuangan, Menteri Ristek dan Menteri Rencana/Kepala Bappenas di zaman Presiden Joko Widodo.