0 3 min 2 mths

embroideryisfree.com – Gempa bumi terjadi di daerah Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat (Jawa barat) ini hari, tanggal 15 September 2024. Berkaitan gempa di Sukabumi ini hari, Tubuh Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) sudah melaunching informasi sekitar analitis gempa.

Berikut ringkasan informasi secara lengkap:

Kemampuan Gempa: M 5,3
Berdasar laporan BMKG, gempa Sukabumi ini hari berkekuatan Magnitudo (M) 5,3. Gempa yang terjadi pada Minggu, 15 September 2024 ini terpusat di laut kedalaman 10 km (km), yaitu pada 91 km selatan dari Kabupaten Sukabumi.

“Patokan Gempabumi 15/09/2024 – 16:54:31 WIB. Magnitudo: 5.3. Kedalaman: 10 Km. Lokasi: 7.81 LS 106.55 BT. Pusat gempa ada di laut 91 km selatan Kabupaten Sukabumi,” begitu info tercatat dari laporan yang dikutip BMKG.

Daerah yang Terimbas
Minimal ada delapan daerah yang rasakan imbas dari getaran gempa Sukabumi ini hari. Mencuplik dari laporan BMKG, berikut daftar daerah yang terimbas akan getaran gempa Sukabumi bertenaga M 5,3 ini, dan rasio MMI-nya:

– III Sukabumi
– III Cireungas
– III Ujung genteng
– III Nagrak
– II Cimahi
– II Lembang
– II Banjaran
– II Kab. Bandung

Info:

– Rasio intensif II MMI (Getaran dirasa oleh sebagian orang, beberapa benda enteng yang digantung bergoyang).
– Rasio intensif III MMI (Getaran dirasa riil di rumah. Berasa getaran seolah-olah truk berakhir).

Tidak Mempunyai potensi Tsunami
BMKG menjelaskan jika gempa M 5,3 di Kabupaten Sukabumi ini hari tidak mempunyai potensi tsunami. Dan sampai sekarang masih tidak ada laporan selanjutnya masalah imbas gempa ini. “tidak mempunyai potensi tsunami #BMKG,” tulis BMKG lewat akun X.

Analitis Tipe dan Pemicu
Kepala Pusat Gempabumi dan Tsunami BMKG Daryono menerangkan jika gempa Sukabumi ini hari termasuk gempa menengah. Gempa ini terjadi karena deformasi bebatuan dalam lurus Indo-Australia, yang mempunyai proses gerakan geser naik.

“Dengan memerhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempabumi yang terjadi adalah tipe gempa bumi menengah karena ada deformasi bebatuan dalam lurus Indo-Australia (intra-slab). Hasil analitis proses sumber memperlihatkan jika gempabumi mempunyai proses gerakan geser naik (oblique thrust),” kata Daryono ke reporter, Minggu (15/9/2024).

Belum Ada Gempa Susulan
Daryono menjelaskan jika tidak ada kegiatan gempa susulan. Ini berdasar hasil pantauan. “Sampai jam 17.20 WIB, hasil pantauan BMKG belum memperlihatkan ada kegiatan gempabumi susulan (aftershock),” katanya.

BMKG menghimbau warga supaya masih tetap tenang dan tidak dipengaruhi oleh rumor yang tidak bisa dipertanggungjawabkan kebenarannya. Masyarakat disuruh menghindar dari bangunan yang rengat atau rusak disebabkan oleh gempa.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *